Seorang Putera Mahkota Raja Komisi bernama Hakim Achmad Aituararauw menyebutkan bahwa kerajaan Islam pertama didirikan di Pulau Adi pada tahun 1626 dengan nama Eraam Moon, yang diambil dari bahasa Adi Jaya yang artinya “Tanah Haram”. Raja pertamanya bernama Woran. Namun jauh sebelumnya pada abad ke XV (1460-1541) penguasa pertama di pulau Adi, Ade Aria Way, telah menerima Islam yang dibawa oleh Syarif Muaz yang mendapat gelar Syekh Jubah Biru, yang menyebarkan Islam di utara dan kawasan itu.[2]
Namun sambutan positif lebih banyak diterima di pulau Adi dalam hal ini di daerah kekuasaan Ade Aria Way. Setelah masuk Islam Ade Aria Way berganti nama menjadi Samai. Kemudian Samai mencatat bahwa pada tahun 1760 Ndovin yang merupakan generasi kelima dari Samai mendirikan kerajaan Kaimana dan bertahta di sana dengan gelar Rat Umis As Tuararauw yang kemudian dikenal dengan nama Raja Komisi.
Sebelum masuknya Belanda, kekuasaan raja adalah mutlak. Namun ketika Tidore mulai melebarkan kekuasaannya dan melakukan hongi hingga ke daerah ini, kekuasaan raja semakin menurun karena berada dalam bayang-bayang Tidore. Terlebih setelah terjadi perang saudara diantara keluarga raja. Selama beberapa lama kerajaan ini vakum karena tidak ada raja. Raja yang diangkat oleh Sultan Tidore pun tidak bertahan dan akhirnya vakum juga.
Tahun 1808, kerajaan ini bangkit kembali. Untuk sementara waktu dapat berjalan dengan baik. Namun pada tahun 1898 setelah Nieuw Guinea dinyatakan sebagai milik Belanda, terjadi berbagai perubahan politik yang menyebabkan banyak terjadi perubahan dalam tatanan wilayah kekuasaan raja Kaimana yang berdampak semakin mundurnya kekuasaan raja. Raja berkuasa atas rakyatnya namun bukan raja sendiri yang berkuasa atas rakyat tersebut karena raja maupun rakyatnya berada di bawah kekuasaan Belanda dan harus tunduk pada aturan Belanda.
Sekian Dari saya, Kayisyah, Semoga Bermanfaat! Wassalamu'alaikum wr. wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar